Makalah
“LINGKUNGAN
BISNIS DAN
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHNYA”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Semester III
Pada Mata
Kuliah Pengantar Bisnis
Oleh:
SUHELDA
STIE
AL-KHAERIYAH CILEGON
TAHUN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami penjatkan kehadirat
Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang bertema “Lingkungan Bisnis dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Pengantar Bisnis di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Al-Khaeriyah.
Dalam Penulisan makalah ini kami
merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.
Cilegon, 04 Maret 2016
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang …................................................................................. 1
1.2
RumusanMasalah …........................................................................... 2
1.3
Tujuan ……........................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Lingkungan Bisnis …........................................................... 3
2.2
Pembagian
Lingkungan Bisnis …………..…......................................... 3
2.3
Faktor-Faktor yang Menentukan Kondisi Lingkungan
............................. 10
2.4
Unsur-Unsur Lingkungan Bisnis …....................................................... 12
2.5
Hubungan Perusahaan dengan Lingkungan …................................... ..... 13
2.6
Komponen Analisis Lingkungan Bisnis
…….......................................... 10
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan …..................................................................................... 21
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Suatu organisasi tidak akan
pernah lepas dari faktor-faktor lingkungannya. Hal ini dikarenakan dalam
menjalankan roda organisasi selalu mengalami ketergantungan antar unsur - unsur
yang ada di dalamnya. Setiap perubahan dalam lingkungan bisnis yang bersifat
mikro maupun makro akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada
kehidupan organisasi.
Perusahaan
harus mampu beroperasi secara optimal dalam kondisi lingkungan yang hampir
selalu mengalami perubahan setiap waktu. Ketika pemerintah menetapkan mengurangi subsidi bahan bakar
minyak tentunya akan mempengaruhi harga jual barang itu secara langsung yang
selanjutnya akan dibebankan kepada konsumen. Harga jual yang tinggi menyebabkan
menurunnya penjualan dan produk menjadi kurang kompetitif. Jika perusahaan tidak dapat meresponnya
dengan baik akan berdampak buruk terhadap kondisi bisnis usahanya. Begitupula
ketika Serikat Pekerja melakukan demonstrasi besar-besaran akan berdampak buruk
terhadap operasional perusahaan. Meski demikian banyak pula hal-hal positif
bagi perusahaan yang berasal dari lingkungannya. Seperti adanya kemajuan
tekhnologi di bidang komputer dan IT yang membuat operasional usaha menjadi
lebih efisien.
Dalam
kerangka manajemen modern, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem terbuka.
Sebuah organisasi di pengaruhi dan mempengaruhi lingkungan dimana organisasi
berada. Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan
lingkungan internal. Lingkungan eksternal terdiri atas faktor-faktor yang
mempengaruhi organisasi dari luar batas organisasi, sedangkan lingkungan
internal meliputi faktor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh
terhadap manajemen organisasi.
Terus-menerus
mempelajari kondisi lingkungan dan melakukan penyesuaian-penyesuaian yang
dibutuhkan adalah kunci agar suatu organisasi dapat terus bertahan
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa yang di maksud dengan lingkungan bisnis?
2.
Apa saja unsur-unsur yang ada di dalam lingkungan bisnis?
3.
Bagaimana hubungan organisasi dengan lingkungannya?
4.
Apa dampak adannya perubahan dalam lingkungan bisnis?
5.
Bagaimana perusahaan menciptakan daya saing dari
lingkungannya?
6.
Bagaimana cara perusahaan mempertahankan dirinya di dalam
lingkungan yang sangat cepat berubah?
1.3 Tujuan
1.
Menjelaskan maksud dari lingkungan bisnis?
2.
Menyebutkan unsur-unsur yang ada di dalam lingkungan bisnis?
3.
Menjelaskan hubungan organisasi dengan lingkungannya?
4.
Menjelaskan dampak adannya perubahan dalam lingkungan bisnis?
5.
Menjelaskan perusahaan menciptakan daya saing dari
lingkungannya?
6.
Menjelaskan cara perusahaan mempertahankan dirinya di dalam
lingkungan yang sangat cepat berubah?
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Lingkungan Bisnis
Lingkungan
(environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling
berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan
tertentu. Lingkungan terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam dunia
bisnis, unsur fisik misalnya teknologi, kondisi alam dan pemasok sedangkan
unsur non fisik dapat berupa adat istiadat masyarakat, kondisi ekonomi dan
norma.
Bisnis (business)
terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti dari
setiap usaha bisnis adalah adanya pertukaran antara pembeli dan penjual.
Dari kedua
definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan Bisnis
adalah factor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak
langsung terhadap manajemen organisasi atau aktifitas usaha.
2.2 Pembagian Lingkungan Bisnis
Berdasarkan tingkat
pengaruh pada perusahaan maka lingkungan bisnis dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal.
1.
Lingkungan Internal
Lingkungan internal
adalah sumber daya manusia dan fisik
yang meliputi
factor-faktor yang ada di dalam organisasi serta mempengaruhi
kinerja bisnis secara langsung terhadap manajemen organisasi. Adapun pengaruh dari
lingkungan internal terhadap organisasi secara singkat dapat diemukakan sebagai
berikut :
a.
Visi misi,
Visi
diartikan sebagai gambaran kondisi atau potret dimasa depan (berjangka panjang)
yang akan dituju oleh sebuah organisasi. Sementara itu misi adalah pernyataan
mengenai maksud dan filosofi organisasi atau alasan mengepa sebuah orgaisasi
eksis. Setiap tingkatan manajemen harus memahami sepenuhnya apa yang menjadi
visi dan misi organisasi.
b.
Budaya perusahaan,
Budaya adalah sistem dari
kebersamaan nilai, kepercayaan, dan kebiasaan di dalam sebuah organisasi yang
berinteraksi dengan struktur formal yang menghasilkan norma perilaku dalam organisasi.
Ia merupakan iklim sosial dan psikologis dari sebuah perusahaan, dan wujudnya
bisa merupakan budaya yang tertutup atau terbuka. Dalam budaya tertutup keputusan
cendrung dibuat oleh tingkatan yang leih tinggi dalam menajemen. Manajer kurang
begitu percaya pada bawahan, banyak kerahasiaan di seluruh jajaran organisasi,
dan karyawan tak terdorong untuk kreatif atau terlibat dalam pemecahan masalah.
Sebaliknya, dalam budaya terbuka keputusan dibuat pada tingkatan manajemen yang
lebih rendah, kepercayaan terhadap bawahan
atau karyawan cukup besar dan karyawan di dorong agar keatif dan diikut
sertakan dalam pemecahan masalah.
c.
Kebijakan organisasi
Kebijakan menetapkan batasan
sebagai batasan seabagai arahan dalam membuat keputusan.
Kebijakan yang dibuat oleh manajer tingkat bawah harus selaras dengan dengan
kebijakan dari manajer yang lebih tinggi. Kebijakan seringkali dimaksudkan
untuk menjamin konsistensi dalam praktik misalnya mengenai kapan dan bagaimana
kinerja dinilai.
d.
Karyawan (tenaga
kerja/sumber daya manusia)
Karyawan berbeda-beda satu
sama lain dalam berbagai hal seperti kecakapan, sikap, tujuan pribadi, dan
kepribadian. Akibatnya, perilaku seorang manajer yang efektif dengan seorang
karyawan mungkin tidak efektif dengan karyawan lain. Pada kasus yang ekstrem
karyawan mungkin berbeda satu sama lain sehingga hampir tak mungkin dikelola
sebagai sebuah kelompok. Agar bisa efektif, manajer harus mempertimbangkan
perbedaan, baik individual maupun kelompok.
e.
Manajemen
(keahlian/pengelola)
Sikap dan preferrensi atasan
mempengaruhi bagaiman sebuah tugas dilaksanakan. Masalah dapat diatasi jika gaya manajerial dari manajer yang lebih
tinggi berbeda dengan manajer tingkat bawah. Secara umum, manajer tingkat bawah
harus menyesuaikan diri dengan gaya dari atasan
f.
Organisasi informal
Anggota organisasi akan
menjumpai dua jenis organisasi di dalam perusahaan, yaitu formal dan tidak
formal (informal). Organisasi formal ditunjukkan oleh bagan struktur organisasi
dan uraian jabatan. Organisasi informal adalah hubungan yang berkembang dan
pola interaksi manusia di dalam organisasi yang tidak ditetapkan secara resmi.
Organisasi informal dapat berdampak positif atau negative terhadap jalannya
kegiatan perusahaan.
g.
Hubungan antar divisi,dan organisasi informal
Manajer harus memahami benar
hubungan antar divisi atau departemen yang ada dan harus memanfaatkan hubungan
tersebut secara maksimal. Jika pekerjaan sebuah divisi tergatung pada divisi
lain dalam arus kerja, maka manajer harus memahami bahwa kerjasama dengan
divisi-divisi lain sangat dibutuhkan jika pekerjaan harus diselesaikan secara
efisien atau produktivitas divisi ingin ditingkatkan.
h.
Pemegang saham
(stakeholders),
Dalam suatu
perusahaan harus ada pemegang saham atau stakeholders yang memegang dana awal
perusahaan.
i.
Modal dan peralatan
fisik (dana,mesin,gedung),
Manajer harus
mempersiapkan modal atau dana untuk menjalankan suatu bisnis. Modal ini dapat
berupa dana, mesin, atau gedung tempat pelaksanaan bisnis. Hal tersebut
dilakukan agar kegiatan bisnis dapat dilakukan secara terperinci, jelas, dan
sesuai zaman.
2. Lingkungan Eksternal
Lingkungan
eksternal adalah institusi atau kekuatan luar yang potensial terdiri atas factor-faktor
yang mempengaruhi kinerja organisasi dari luar batas organisasi.
Lingkungan bisnis eksternal memiliki cakupan yang lebih luas dibandingkan
dengan lingkungan internal. Lingkungan eksternal dari sebuah organisasi pada
umumnya dibedakan menjadi dua yakni lingkungan khusus atau mikro (juga disebut
lingkungan tugas) dan lingkungan umum
atau makro, yakni berikut ini.
a.
Lingkungan Khusus
Lingkungan khusus
adalah bagian dari lingkungan yang secara langsung relevan terhadap pencapaian
tujuan organisasi. Lingkungan khusus, meliputi orang-orang yang mempunyai
kepentingan dalam organisasi (stakeholder). Dimana mereka adalah kelompok, perorangan yang aktual
dengan siapa sebuah organisasi harus berinteraksi agar dapat beroperasi dan
berkembang, seperti konsumen, pemasok, pesaing
dan kreditor. Didalam lingkungan khusus (Mikro) perusahaan dapat melakukan aksi – reaksi
terhadap faktor – faktor penentu Opportunity (peluang pasar) dan juga Threat
(ancaman dari luar). Selain itu lingkungan khusu seringkali disebut juga
lingkungan tugas, lingkungan ini berbeda untuk setiap organisasi, tergantung
situasi dan domain operasi yang unik dari organisasi.
Elemen – elemen penting dalam lingkungan khusus dari sebuah
organisasi meliputi :
1)
Konsumen
Sebagaimana
diketahui, perusahaan ada untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen atau
pelanggan merupakan kelompok potensial yang mengonsumsi output atau barang dan
jasa yang dihasilkan perusahaan atau organisasi bisnis dan juga lembaga
pemerintahan maupun organisasi nonprofit lainnya.
2)
Pemasok
Perusahaan atau
individu yang menyediakan faktor-faktor produksi yang dibutuhkan perusahaan
untuk memproduksi produk atau jasanya. Pasokan meliputi penyediaan bahan
baku/material, peralatan, input keuangan dan tenaga kerja.
3)
Pesaing
Organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama
atau serupa kepada kelompok konsumen atau nasabah yang sama. Biasanya
setiap perusahaan mempunyaai satu atau lebih pesaing. Perusahaan perlu lebih
memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen melalui penawaran produk dan jasa
yang lebih baik dari pesaing.
4)
Kreditor
Perusahaan perlu
memperhatikan kreditor atau kelompok kepentingan tertentu yang mempengaruhi
kegiatan organisasi secara finansial (institusi keuangan ataupun individu yang
memberikan pinjaman dana). Kreditor, misalnya bank akan menganalisi secara
seksama dan teliti mengenai perkembangan bisnis dan potensi dari suatu
perusahaan karena bank sangat berkepentingan dalam hal pencegahan terjadinya
kredit macet atau ketidakmampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman yang
diberikan.
5)
Pelanggan
kelompok individu dan organisasi konsumen atau nasabah
tertentu yang membeli barang dari organisasi dan atau menggunakan jasanya.
6)
Pembuat Peraturan
Badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah
dan pusat sebagai penegsk hokum dan perturan yang berpengaruh terhadap kegiatan
operasional organisasi.
7)
Serikat Pekerja
organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan
aspirasi para anggotanya.
b. Lingkungan Umum
Lingkungan umum
meliputi berbagai faktor dari kondisi-kondisi latar belakang dalam lingkungan eksternal,
antara lain kondisi ekonomi, politik dan hukum, sosial budaya, demografi,
teknologi, dan kondisi global yang mungkin mempegaruhi kegiatan operasional
dari sebuah organisasi. Tetapi dampak perubahan lingkungan umum tidak sebesar
perubahan lingkungan khusus, dengan demikian manajer harus memperhatikan ketika
merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan serta mengendalikan aktivitas
organisasi bisnis.
Lingkungan
ini meliputi :
1)
Kondisi ekonomi
Secara umum
kondisi ekonomi adalah beberapa faktor ekonomi yang mempengaruhi praktik
manajemen dalam aktivitas bisnis. Terdapat hubungan timbal balik antara keadaan
perekonomian dan aktivitas bisnis atau dunia usaha. Kestabilan dan pertumbuhan
ekonomi akan mendorong perkembangan dunia usaha, dan sebaliknya perkembangan
dunia usaha akan mewujudkan kestabilan dan pertumbuhan ekonomi. Indicator dari kesehatan
perekonomian suatu Negara antara lain adalah suku bunga, tingkat inflasi,
konvertibilitas mata uang, tingkat penghasilan perkapita, produk domestik
bruto, keadaan neraca pembayaran, kebijakan moneter dan fiscal, kondisi
pasar saham serta fluktuasi kurs valuta asing, tingkat tabungan pribadi dan bisnis, sistem
perpajakan, penduduk, masalah pengangguran, tingkat upah dan indikator ekonomi
lainnya yang berkaitan.
2)
Kondisi politik dan hukum
Kondisi politik dan hukum yaitu Ideologi politik,
partai dan orgnisasi politik, bentuk pemerintah, hukum, undang-undang dan
peraturan pemerintah yang mempengaruhi transaksi bisnis, perjanjian dengan
Negara lain, hak paten dan merek dagang. Adanya
peraturan pemerintah mengenai pembentukan dan pengawasan organisasi yang
membatasi kebijakan manajerial, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya
manusia dan
bagaimana pengaturan perusahaan harus beroperasi. Guna menciptakan
suasana kondusif untuk mengembangkan aktivitas organisasi bisnis di berbagai
bidang. Pertimbangan hukum juga perlu diperhatikan perusahaan, antara lain kendala politik diberlakukan
terhadap perusahaan melalui keputusan perdagangan yang wajar, program
perpajakan, penentuan upah minimum, kebijakan polusi dan harga serta banyak
tindakan lainnya yang bertujuan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat
umum dan lingkungan. Beberapa tindakan politik dan hokum juga didesain untuk
memberi manfaat dan melindungi perusahaan.
3)
Kondisi sosial budaya
Para manajer perlu
memperhatikan adanya perubahan sosial budaya masyarakat khususnya pola dan tren
pasar yang dituju. Manajer perlu menyesuaikan strategi bisnis terutama
pemasarannya dengan kondisi nilai-nilai sosial, kebiasaan, dan selera konsumen.
Faktor sosial
yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan, nilai, sikap, opini yang
berkembang, dan gaya hidup dari orang-orang di lingkungan mana perusahaan
beroperasi. Faktor-faktor ini biasanya dikembangkan dari kondiasi cultural,
ekologis, hak asasi manusia, adat-istiadat, norma, nilai, kepercayaan, bahasa,
sikap, perilaku, agama, selera, aspirasi, pendidikan dan lembaga sosial
terkait., pendidikan, dan kondisi etnis.
4)
Kondisi demografi
Kondisi demografi
mencakup kebiasaan yang berlaku dalam karakteristik fisik dari populasi,
seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan,
konsumsi keluarga. Perubahan pada karakteristik-karakteristik ini perlu
diperhatikan oleh perusahaan karena dapat berpengaruh pada kebijakan manajemen
perusahaan dalam merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengontrol
organisasi bisnisnya.
5)
Teknologi
Teknologi merupakan
salah satu faktor lingkungan umum yang paling dramatis atau paling cepat
mengalami perubahan. Teknologi pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi
keputusan manajer terutama dalam hal pengembangan produk. Kemajuan teknologi secara
dramatis telah mengubah produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing,
pelanggan, proses manufaktur, praktik-praktik pemasaran dan posisi persaingan.
Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, perkembangan
produk, dan lain sebagainya. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau
menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan proses produksi
yang lebih singkat, menciptakan kelangkaan pada tenaga tehnikal serta mampu
merubah nilai-nilai dan harapan para stakeholders.
6)
Kondisi Lingkungan Alam
Kondisi lingkungan alam Merupakan kondisi umum dari
alam dan kondisi lingkungan fisik. Lingkungan alam,
memperlihatkan kekurangan potensial dari bahan baku tertentu, biaya energi yang
tidak stabil, tingkat populasi yang meningkat, dan gerakan “hijau” yang
berkembang untuk melindungi lingkungan.
7)
Globalisasi.
Globalisasi adalah
salah satu faktor utama yang mempengaruhi organisasi bisnis. Manajer dari
perusahaan besar maupun kecil yang ada di dalam negeri semakin ditantang dengan
meningkatnya jumlah pesaing sebagai dampak dari adanya pasar global yang
merupakan bagian dari lingkungan eksternal.
Perbedaan dalam factor-faktor yang berkaitan tersebut
akan sangat terasa bagi organisasi yang beroperasi international. Kondisi dalam
lingkungan umum tersebut banyak berbeda dalam satu Negara dengan Negara-negara
lainnya. Para manajer yang berhasil dari organisasi yang beroperasi
international dapat memahami berbagai perbedaan ini dan membantu organisasi
dalam membuat penyesuaian operasional yang diperlukan.
Ø
Hubungan Lingkungan Eksternal dan Internal dengan Organisasi
Lingkungan
eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan konsumen dari
output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung organisasi dapat membawa
dampak terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan yang baik dengan para
pemasok akan lebih menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang dibutuhkan dan
pelanggan yang merasa puas akan mendukung permintaan terhadap barang dan jasa
yang dihasilkan.
Lingkungan
internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam proses yang
meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan (input),
transformasi, dan keluaran (output).
2.3 Faktor-Faktor
Yang Menentukan Kondisi Lingkungan
Disebut sebagai lingkungan kegiatan usaha :
1.
Lingkungan pasar :
a)
Para pelanggan,
pelanggan (Customer) berbeda dengan konsumen (Consumer), seorang dapat
dikatakan sebagai pelanggan apabila orang tersebut mulai membiasakan diri untuk
membeli produk atau jasa yang ditawarkan oleh badan usaha. Kebiasaan tersebut
dapat dibangun melalui pembelian berulang-ulang dalam jangka waktu tertentu.
Dalam menjalankan bisnisnya, produsen harus bisa menjaga hubungan baik dengan
pelanggan atau customer, karena pelanggan dapat memberikan keuntungan bagi
perusahan.
b)
Perusahaan yang
meyediakan bahan mentah, perusahaan ini dapat menyuplai bahan-bahan pokok yang
dibutuhkan dalam proses produksi.
c)
Para pekerja dalam
perusahaan, para pekerja yang terampil dan tekun dapat menghasilkan keuntungan
tersendiri bagi suatu perusahaan.
d)
Perusahaan pesaing
maupun yang bukan pesaing
2.
Lingkungan bukan pasar
:
a)
Kegiatan ekonomi
pada keseluruhan, mencangkup seluruh kegiatan dalam suatu perusahaan, mulai
dari memprodiksi hingga distribusi.
b)
PP/UU, adalah peraturan mengenai kegiatan
ekonomi yang diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah.
c)
Kestabilan politik,
merupakan faktor penunjang dalam kegiatan ekonomi.
Ø Strategi Menghadapi Pengaruh Lingkungan
Lingkungan bisnis tentunya akan
mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Perubahan lingkungan ini mau tak
mau akan mempengaruhi bisnis baik secara langsung ataupun tidak langsung. Namun
seorang pelaku bisnis tak boleh gentar menghadapi perubahan lingkungan ini.
Para pelaku bisnis dituntut untuk memiliki strategi dalam menghadapinya. Pada
prinsipnya, semakin rendah ketidakpastian pada suatu lingkungan, maka semakin
kecil pula pengaruhnya terhadap bisnis. Sebaliknya, semakin tinggi
ketidakpastian lingkungan, maka semakin besar pula pengaruhnya bagi kegiatan
bisnis. Berkaitan dengan strategi untuk menghadapi perubahan lingkungan ini,
ada beberapa strategi yang bisa digunakan. Tentunya dibutuhkan analisa dan
interpretasi untuk menentukan strategi yang tepat diterapkan.
· Perencanaan
Perencanaan memegang peranan yang
penting untuk menghadapi perubahan lingkungan. Dengan perencanaan yang matang
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang diharapkan dapat menghadapi
perubahan lingkungan. Jika lingkungan tidak stabil, ada baiknya perencanaan
lebih mengarah pada perencanaan yang bersifat jangka pendek.
· Melakukan integrasi
Dalam kondisi lingkungan berbisnis
yang mengalami perubahan, tentunya dibutuhkan kerjasama dan koordinasi yang
kuat antara bagian-bagian di internal suatu bisnis. Untuk itu saat terjadi
perubahan lingkungan, lakukan pula penguatan kerjasama dan koordinasi di
lingkungan internal bisnis.
· Merger
Tindakan merger atau penyatuan
usaha menjadi pilihan untuk menghadapi kondisi lingkungan yang tidak stabil.
Dengan dilakukannya merger, maka pengawasan dan kepemilikan dilakukan secara
bersama-sama untuk mengurangi potensi terjadinya kegagalan usaha.
· Promosi dan iklan
Promosi dan iklan tidak hanya
digunakan untuk memperkenalkan suatu produk atau bisnis. Dalam menghadapi
perubahan lingkungan pun, langkah promosi dan iklan bisa digunakan. Kedua hal
ini bisa digunakan untuk mempengaruh lingkungan, misalnya saja untuk
mempengaruhi pilihan masyarakat sebagai konsumen dan pelanggan.
· Bergabung dalam asosiasi pebisnis
Selain memperluas jaringan bisnis,
asosiasi para pebisnis bisa menjadi media untuk menyampaikan pendapat bersama
kepada pemerintah sebagai pengambil
kebijakan yang bisa mempengaruhi kegiatan bisnis.
2.4 Unsur-Unsur
Lingkungan Bisnis
Ada lima macam lingkungan yang mempengaruhi aktivitas bisnis
yaitu:
·
Lingkungan fisik
meliputi tanah, iklim, topografi, udara, air, dan infrastruktur. Setiap
perusahaan selalu akan menggantungkan pada sumber-sumber tersebut.
·
Lingkungan
perekonomian menerangkan tentang system pasar dalam dimana sumber-sumber
diolah, diproduksi, dan didistribusikan kepada masyarakat. Lingkungan
perekonomian mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan yang menghasilkan dan
mendistribusikan barang atau jasa.
·
Lingkungan
pemerintah seperti bantuan pemerintah yang diberikan di bidang bisnis untuk
mengembangkan perusahan kecil maupun perusahaan besar. Misalnya fasilitas dan
prasarana dibangun di daerah-daerah, seperti : jalan-jalan, pembangkit tenaga
listrik, dan sebagainya.
·
Lingkungan hukum
merupakan latar belakang hukum dan peraturan dimana perusahaan-perusahaan
menjalankan operasinya, termasuk masalah etika tidak dapat diabaikan dalam
pengembangan bisnis.
·
Lingkungan
internasional menyangkut hubungan-hubungan internasinal dengan negara-negara
lain dan perusahaan-perusahaan asing. Aliran dana ke luar negeri untuk
membiayai impor dan pemasukan kedalam negeri dari hasil ekspor pembayaran
internasional dan mutinasional untuk menunjang pengembangan bisnis di
Indonesia, dapat dianggap sebagai lingkungan internasional.
2.5 Hubungan/Dampak
Perusahaan dan Lingkungan
Tanggung jawab Sosial
Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan
disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan
hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen,
karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek
operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di
mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya
harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan,
misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi
sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Ø Tanggung
Jawab Sosial dan Etika Bisnis
Sebuah perusahaan bergerak karena beraksinya sumber daya
manusia bersama-sama sumberdaya yang lain. Agar aksi manajemen perusahaan
berjalan selamat perlu memperhatikan etika bisnis dan tanggung jawab sosial.
Etika dan tanggung jawab sosial perupakan rem perusahaan agar berkerja tidak
bertabrakan dengan pemegang kepentingan perusahaan, seperti pelanggan,
pemerintah, pemilik, kreditur, pekerja dan komunitas atau masyarakat. Hubungan
yang harmonis dengan pemegang kepentingan akan menghasilkan energi positif buat
kemajuan perusahaan.
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Etika bisnis
merupakan studi standar formal dan bagaimana standar itu diterapkan ke dalam
system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern untuk memproduksi dan
mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-orang yang ada di
dalam organisasi.
Kepada Siapa Tanggung Jawab Tersebut
1.
Pelanggan
(Customers)
2.
Pekerja (Employees)
3.
Kreditur
(Creditors)
4.
Lingkungan
(Environment)
5.
Masyarakat
(Communities)
Tanggung Jawab Sosial Kepada Pelanggan
1) Bagaimana Memastikan
Tanggung jawab Bisnis :
·
Tetapkan kode
etika.
·
Monitor keluhan
pelanggan.
·
Memperoleh umpan
balik pelanggan
2) Bagaimana memastikan
tanggung jawab Pemerintah :
·
Peraturan Keamanan
Produk.
·
Peraturan
Periklanan.
·
Peraturan
Persaingan Industri.
3)
Tanggung Jawab
Sosial Kepada Pekerja
a.
Keamanan Pekerja
(Employee Safety)
·
Memastikan Tempat
kerja yang aman bagi pekerja.
b.
Perlakuan pekerja
·
Memastikan tidak
ada diskriminasi.
·
Menjalin hubungan
yang harmonis antara pemilik dan pekerja
2.6
Komponen Analisis
Lingkungan Bisnis
- Scanning : mengidentifikasi petunjuk awal dari perubahan dan kecenderungan lingkungan bisnis.
- Monitoring : mendeteksi arti melalui observasi terus-menerus atas perubahan dan kecenderungan lingkungan bisnis.
- Forcasting : Mengembangkan proyeksi atas hasil yang diantisispasi berdasarkan perubahan dan kecenderungan yang dimonitor.
- Assesing : Menentukan waktu dan pentingnya perubahan dan kecenderungan lingkungan bisnis untuk strategi perusahaan dan manajemennya.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan bisnis memiliki
dampak yang besar bagi jalannya operasional perusahaan dan manajemen
organisasi. Bagi seorang manajer hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan.
Lingkungan yang terus berubah menuntut manajemen dan organisasi untuk selalu
tanggap dan progressive.
Begitu luas dan kopleksnya
lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan
menuntut profesionalisme dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam
perusahaan. Manajer harus selalu mengikuti arus kemoderenan, menguasai tekhnologi
dan informasi agar dapat meraih keunggulan kompetitif.
Organisasi yang tidak mau
terus-menerus belajar lambat laun akan mengelami kemunduran dan kematian akibat
kalah dalam kompetisi persaingan memenuhi tuntutan pasar.
DAFTAR PUSTAKA
http://mdr-manajemen.blogspot.co.id/2013/10/lingkungan-bisnis.html
Kismono
gugup. 2001. Pengantar bisnis. Yogyakarta : BPFI
Sumarni
murti & suprihanto jhn, 1987, Pengantar bisnis. Yogyakarta :
Gramidia\